Jumat, 24 Mei 2013



MTSN LEGOK KABUPATEN TANGERANG
MENGADAKAN ACARA PELATIHAN PUBLIC SPEAKING 
BAGI GURU DAN STAF TAHUN 2013


Pagedangan-Tangerang (24/05-2013).  Keterampilan berbicara, bukan merupakan suatu keterampilan yang secara otomatis ada pada diri manusia/individu. Keterampilan berbicara, terutama berbicara di depan umum (public speaking) harus dilatih dan dibiasakan, apalagi bagi seorang guru. Tanpa dilatihkan atau dibiasakan maka keterampilan berbicara/berbicara di depan umum (public speaking) hanya bersifat konsep/retorika.
Berbicara di depan umum atau di depan kelompok berbeda dengan berbicara dalam kelompok atau ngobrol. Hal itu, karena perhatian hadirin akan terpusatpada pembicaraan dan seorang pembicara harus memberikan perhatian pada seluruh peserta, bukan hanya pada orang-orang tertentu.


 Registrasi Peserta Pelatihan Public Speaking

 Seorang guru merupakan seorang public speaker. Artinya, seorang guru akan selalu berhadapan dengan kelompok/orang banyak (para siswa). Seorang guru akan menyampaikan materi pelajaran kepada para siswa. Agar materi yang disampaikan itu komunikatif, efektif, dan mudah dipahami, maka seorang guru harus menguasai keterampilan berbicara di depan orang banyak/public speaking.
Untuk itu, seperti yang telah diuraikan, MTsN Legok Kabupaten Tangerang mengadakan pelatihan public speaking bagi para guru dan staf.  Kegiatan tersebut diadakan pada hari Kamis, tanggal 23 Mei 2013, dengan tema “Memaksimalkan Potensi Keterampilan Berbicara untuk mendukung kinerja pegawai dalam Memberi Pelayanan” Acara berlangsung di aula MTsN Legok Kabupaten Tangerang. Peserta kegiatan pelatihan ini, yaitu seluruh guru dan staf MTsN Legok dan 23 orang guru sebagai perwakilan guru-guru swasta se-KKM MTsN Legok.
Acara diawali dengan pembukaan acara yang dibawakan oleh H.Syaful Machsoni, S.Pd.. dilanjutkan dengan sambutan atau arahan dari kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Legok yang diwakili oleh kepala urusan tata usaha MTsN Legok, Bapak Mujiarto, S.E. Dalam sambutannya beliau menyampaikan permohonan maaf dari Ibu Halimatussadiyah, M.Pd., yang tidak bisa menghadiri kegiatan pelatihan ini karena ada kegiatan diklat di Balai Diklat Jakarta. Di akhir sambutannya, Pak Mujiarto berharap kepada seluruh peserta agar mengikuti kegiatan pelatihan ini dengan serius sampai selesai sehingga apa-apa yang disampaikan oleh narasumber dapat dipahami dan sekaligus dapat dpraktikan.
 

 Pemaparan acara oleh H.Syaful Machsoni



 Sambutan kepala madrasah, yang diwakili oleh Bapak Mujiarto, S.E.

Sebagai acara inti, disampaikan langsung oleh Ki Kusumo Priyono, Ars., seorang Master Public Speaking Indonesia. Di awal pembicaraannya beliau merasa bangga berada di tengah-tengah guru-guru MTsN Legok dan hal ini baru pertama sekali beliau berbicara di depan guru-guru MTs. Lalu, beliau menyampaikan teori tentang public speaking (menjadi MC). Beliau mengatakan bahwa untuk menjadi seorang MC yang baik harus mempunyai beberapa persyaratan, yaitu: seorang pribadi yang cukup matang/bijaksana, sikap menghargai orang lain/tidak menggurui, sikap ramah, sopan, tidak over acting dan tidak ugal-ugalan, rasa percaya diri yang cukup, sikap antusias, sikap proporsional, memiliki disiplin yang tinggi, bertanggung jawab, perencanaan yang baik, teliti dan cermat, rasa ingin tahu yang besar, berwawasan luas, mempunyai rasa humor, dan ekspresi wajah dan bahasa tubuh yang sesuai. Di samping itu, beliau juga menge mukakan bagaimana mengatasi masalah ketika menjadi seorang MC. Beliau mengatakan bahwa untuk mengatasi masalah yang timbul ketika membawakan acara dapat dilakukan upaya sebagai berikut: persiapan yang baik, pembukaan yang baik, menyebutkan nama dengan benar, bersikap empati, gunakan partisipasi pengunjung, tepukan penonton, perhatikan pola makan, perhatikan penampilan, sikap tenang, pastikan penonton mendengar suara kita, gerakan badan, dan dengarkan dengan mata kita. Beliau mengemukakan  beberapa hal tentang public speaking. Public speaking pada dasarnya bukan hanya tentang kemampuan seseorang berbicara di depan umum, melainkan suatu keterampilan yang berdampak positif pada seluruh aspek kehidupan kita, Untuk itu, kita sebagai public speaker perlu percaya diri, hilangkan rasa minder, dan tumbuhkan rasa percaya diri.

Ki Kusumo Priyono, Ars (narasumber) sedang menyampaikan materi


 Para peserta sedang menyimak materi dari narasumber
Acara dilanjutkan dengan praktik bagaimana untuk menjadi seorang public speaker. Dalam kesempatan ini beliau membimbing para peserta pelatihan bagaimana mengatur nafas, mengatur gerak (gestur). Di akhir kegiatan, beliau memberikan tip bagaimana agar suara kita menjadi bagus. Laporan: Dede Saroni, M.Pd./Koordinator Pengembangan Diri MTsN Legok)

Ki Kusumo Priyono, Ars, sedang memberikan materi praktik















1 komentar:

  1. Acara yang sangat bermanfaat dan mengasikan, ternyata selama ini kita sebagai guru belum dapat memanfaatkan fotensi, terutama sebagai public speaker, semoga acara ini bermanfaat bagi guru-guru dan staf MTsN Legok Kab.Tangerang.

    BalasHapus