MTSN LEGOK KABUPATEN
TANGERANG
MENGADAKAN ACARA
PELATIHAN PUBLIC SPEAKING
BAGI GURU DAN STAF
TAHUN 2013
Pagedangan-Tangerang
(24/05-2013).
Keterampilan berbicara, bukan merupakan
suatu keterampilan yang secara otomatis ada pada diri manusia/individu.
Keterampilan berbicara, terutama berbicara di depan umum (public speaking)
harus dilatih dan dibiasakan, apalagi bagi seorang guru. Tanpa dilatihkan atau
dibiasakan maka keterampilan berbicara/berbicara di depan umum (public
speaking) hanya bersifat konsep/retorika.
Berbicara
di depan umum atau di depan kelompok berbeda dengan berbicara dalam kelompok
atau ngobrol. Hal itu, karena perhatian hadirin akan terpusatpada pembicaraan
dan seorang pembicara harus memberikan perhatian pada seluruh peserta, bukan
hanya pada orang-orang tertentu.
Registrasi Peserta
Pelatihan Public Speaking
Seorang
guru merupakan seorang public speaker. Artinya, seorang guru akan selalu
berhadapan dengan kelompok/orang banyak (para siswa). Seorang guru akan
menyampaikan materi pelajaran kepada para siswa. Agar materi yang disampaikan
itu komunikatif, efektif, dan mudah dipahami, maka seorang guru harus menguasai
keterampilan berbicara di depan orang banyak/public speaking.
Untuk
itu, seperti yang telah diuraikan, MTsN Legok Kabupaten Tangerang mengadakan
pelatihan public speaking bagi para guru dan staf. Kegiatan tersebut diadakan pada hari Kamis,
tanggal 23 Mei 2013, dengan tema “Memaksimalkan Potensi Keterampilan Berbicara
untuk mendukung kinerja pegawai dalam Memberi Pelayanan” Acara berlangsung di
aula MTsN Legok Kabupaten Tangerang. Peserta kegiatan pelatihan ini, yaitu
seluruh guru dan staf MTsN Legok dan 23 orang guru sebagai perwakilan guru-guru
swasta se-KKM MTsN Legok.
Acara
diawali dengan pembukaan acara yang dibawakan oleh H.Syaful Machsoni, S.Pd..
dilanjutkan dengan sambutan atau arahan dari kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri
Legok yang diwakili oleh kepala urusan tata usaha MTsN Legok, Bapak Mujiarto,
S.E. Dalam sambutannya beliau menyampaikan permohonan maaf dari Ibu
Halimatussadiyah, M.Pd., yang tidak bisa menghadiri kegiatan pelatihan ini
karena ada kegiatan diklat di Balai Diklat Jakarta. Di akhir sambutannya, Pak
Mujiarto berharap kepada seluruh peserta agar mengikuti kegiatan pelatihan ini
dengan serius sampai selesai sehingga apa-apa yang disampaikan oleh narasumber
dapat dipahami dan sekaligus dapat dpraktikan.
Pemaparan acara oleh
H.Syaful Machsoni
Sambutan kepala
madrasah, yang diwakili oleh Bapak Mujiarto, S.E.
Sebagai
acara inti, disampaikan langsung oleh Ki Kusumo Priyono, Ars., seorang
Master Public Speaking Indonesia. Di awal pembicaraannya beliau merasa bangga
berada di tengah-tengah guru-guru MTsN Legok dan hal ini baru pertama sekali
beliau berbicara di depan guru-guru MTs. Lalu, beliau menyampaikan teori
tentang public speaking (menjadi MC). Beliau mengatakan bahwa untuk menjadi
seorang MC yang baik harus mempunyai beberapa persyaratan, yaitu: seorang
pribadi yang cukup matang/bijaksana, sikap menghargai orang lain/tidak
menggurui, sikap ramah, sopan, tidak over acting dan tidak ugal-ugalan, rasa
percaya diri yang cukup, sikap antusias, sikap proporsional, memiliki disiplin
yang tinggi, bertanggung jawab, perencanaan yang baik, teliti dan cermat, rasa
ingin tahu yang besar, berwawasan luas, mempunyai rasa humor, dan ekspresi
wajah dan bahasa tubuh yang sesuai. Di samping itu, beliau juga menge mukakan
bagaimana mengatasi masalah ketika menjadi seorang MC. Beliau mengatakan bahwa
untuk mengatasi masalah yang timbul ketika membawakan acara dapat dilakukan
upaya sebagai berikut: persiapan yang baik, pembukaan yang baik, menyebutkan
nama dengan benar, bersikap empati, gunakan partisipasi pengunjung, tepukan
penonton, perhatikan pola makan, perhatikan penampilan, sikap tenang, pastikan
penonton mendengar suara kita, gerakan badan, dan dengarkan dengan mata kita. Beliau
mengemukakan beberapa hal tentang public
speaking. Public speaking pada dasarnya bukan hanya tentang kemampuan seseorang
berbicara di depan umum, melainkan suatu keterampilan yang berdampak positif
pada seluruh aspek kehidupan kita, Untuk itu, kita sebagai public speaker perlu
percaya diri, hilangkan rasa minder, dan tumbuhkan rasa percaya diri.
Ki Kusumo Priyono,
Ars (narasumber) sedang menyampaikan materi
Para peserta sedang
menyimak materi dari narasumber
Acara
dilanjutkan dengan praktik bagaimana untuk menjadi seorang public speaker.
Dalam kesempatan ini beliau membimbing para peserta pelatihan bagaimana
mengatur nafas, mengatur gerak (gestur). Di akhir kegiatan, beliau memberikan
tip bagaimana agar suara kita menjadi bagus. Laporan: Dede Saroni, M.Pd./Koordinator Pengembangan Diri MTsN Legok)
Ki Kusumo Priyono,
Ars, sedang memberikan materi praktik
Acara yang sangat bermanfaat dan mengasikan, ternyata selama ini kita sebagai guru belum dapat memanfaatkan fotensi, terutama sebagai public speaker, semoga acara ini bermanfaat bagi guru-guru dan staf MTsN Legok Kab.Tangerang.
BalasHapus